Rabu, 03 Februari 2010

Hutan Batam Menyimpan Obat HIV

utan Batam yang nyaris punah ternyata menyimpan kekayaan yang tak ternilai. Salah satunya adalah bintangor (Calophyllum) yang sangat berguna bagi dunia kesehatan. Berdasarkan uji klinis, pohon ini bisa menghambat penyebaran virus HIV/AIDS dan penyakit kanker.

Sabtu (3/11) lalu, Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup (PPLH) Provinsi Kepri mencoba menelusuri hutan Batam untuk melihat potensi hutan kurang diperhatikan tersebut.
Ekspedisi Calophyllum ini dilakukan PPLH Provinsi Kepri di hutan Tembesi Buton. Selain tiga orang dari PPLH, juga turut serta dua orang dari Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Kelas III Batam yang bertugas sebagai polisi hutan dan pejaga hutan. Dua orang dari KSDA inilah yang menjadi pemnadu perjalanan tim PPLH.

Salah satu bagian hutan, ditemukan pohon bintangor tumbuh rapat dalam jumlah besar. Bentuknya lurus dan tingginya mencapai 20-25 meter. Di sekitarnya, terdapat anak-anak pohon bintangor.

Ketua PPLH Kepri Boy Hasan, mengatakan, dipilihnya hutan Tembesi Buton untuk ditapaki PPLH karena banyak ditumbuhi pohon bintangor. Di hutan ini juga ditemukan tiga jenis pohon bintangor yaitu bintangor batu (Calophyllum lanigerum), bintangor kapur (Calophyllum cannum), dan bintangor air (Calophyllum dioscorii)

Temuan Calophyllum di hutan Batam ini pernah diteliti oleh Dr Soebagus, peniliti dari Fakultas Farmasi Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta. Soegabus menemukan ketiga jenis Calophyllum di Batam yaitu Calophyllum lanigerum.

Calophyllum lanigerum sudah dipatenkan oleh AS dan Malaysia, sedangkan Calophyllum cannum dan Calophyllum dioscorii akan dipatenkan Dr Soebagus. Dikatakannya, bintangor ini baru ditemukan di Batam. Tidak saja di Hutan Tembesi Buton, tapi juga di lokasi lain di Batam seperti hutan Seiladi, Hutan Tembesi Sidomulyo dan lainnya. “Hutan Batam ternyata kaya dengan tumbuhan Calophyllum atau bintangor” kata Boy.

Berdasarkan literatur, katanya, Calophyllum Lanegerum ini bisa mengobati HIV/AIDS. Sementara dua jenis Calophyllum lagi dapat mengobati beberapa penyakit kanker. Berdasarkan uji coba klinis yang dilakukan National Cancer Institute, menunjukkan bahwa Calophyllum Lanegerum mengandung senyawa yang terbukti bisa menghalau HIV-1. Bahkan sanggup menghadapi keganasan strain HIV-1 yang resisten terhadap AZT Nepirapine dan non-nucleoside reserve transciptase inhibitor (NNRTIs) lainnya.

NNRTIS adalah senyawa yang selama ini dipakai untuk mengobati AIDS. Calanolide juga bersinergi dengan obat anti HIV lain seperti AZT, ddc, ddl, d4T, 3TC, Nevirapine, Saquinavir dan Nelfinafir. Sementara di luar negeri yaitu di Malaysia dan AS, Calophyllum Lanegerum sudah dipatenkan dan dikembangbiakan untuk pengobatan. “Ke depan PPLH berusaha menjaga tumbuhan Calophyllum dan membudidayakannya sebagai bahan baku obat,” katanya. weny(sumber:http//ceploq.com)

0 komentar:

Posting Komentar